Kamis, 27 September 2012

Diapher Rash atau Ruam popok


cikaBAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Diapher Rash atau Ruam popok adalah iritasi pada kulit bayi Ibu di daerah pantat. Ini bisa terjadi jika  popok basahnya telat diganti, popoknya terlalu kasar dan tidak menyerap keringat, infeksi jamur atau bakteri atau bahkan eksema. Ruam popok merupakan masalah kulit pada daerah genital bayi yang ditandai dengan timbulnya bercak-bercak merah dikulit, biasanya terjadi pada bayi yang memiliki kulit sensitif dan mudah terkena iritasi. Bercak-bercak ini akan hilang dalam beberapa hari jika dibasuh dengan air hangat, dan diolesi lotion atau cream khusus ruam popok, atau dengan melepaskan popok beberapa waktu.
Meskipun ruam popok menyebabkan sakit dan sangat mengganggu bayi Ibu, namun  biasanya tidak berbahaya. Ruam popok umumnya terjadi  pada bayi dengan kulit yang lebih sensitive.Jika ruam pada bayi Ibu disebabkan oleh popok yang basah atau infeksi jamur, maka hanya dengan melepas popok dan membiarkan kulitnya terkena angin sudah mampu menyembuhkan.Pastikan Ibu mengganti popoknya dengan rutin. Membasuh pantat bayi dan mengeringkannya sebelum memakaikan yang baru. Bisa juga menggunakan krim khusus untuk membantu melindungi iritasi pada kulit bayi akibat ruam popok.
I.2.Tujuan
Tujuan dari pembuatan  makalah asuhan keperawatan ini adalah untuk membahas mengenai mekanisme terjadinya Diapher Rash pada anak.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Konsep Dasar Medik
A.Definisi
Ruam popok(Diapher Rash) adalah iritasi pada kulit bayi Ibu di daerah pantat. Ini bisa terjadi jika ia popok basahnya telat diganti, popoknya terlalu kasar dan tidak menyerap keringat, infeksi jamur atau bakteri atau bahkan eksema
Ruam popok merupakan masalah kulit pada daerah genital bayi yang ditandai dengan timbulnya bercak-bercak merah dikulit, biasanya terjadi pada bayi yang memiliki kulit sensitif dan mudah terkena iritasi. Bercak-bercak ini akan hilang dalam beberapa hari jika dibasuh dengan air hangat, dan diolesi lotion atau cream khusus ruam popok, atau dengan melepaskan popok beberapa waktu.
Ruam popok (diaper rash) adalah gangguan yang lazim ditemukan pada bayi. Gangguan ini banyak mengenai bayi berumur kurang dari 15 bulan, terutama pada kisaran usia 8 – 10 bulan
B.Etiologi
Ruam disebabkan oleh roseola dan erythema infectiosum (penyakit fith) adalah tidak berbahaya dan biasanya mereda tanpa pengobatan. Ruam disebabkan campak, rubella, dan cacar air menjadi tidak umum karena anak mendapatkan vaksin.
Beberapa faktor penyebab terjadinya ruam popok ( diaper rash, diaper dermatitis, napkin dermatitis ), antara lain:
·         Iritasi atau gesekan antara popok dengan kulit.
  • Faktor kelembaban.
  • Kurangnya menjaga hygiene. popok jarang diganti atau terlalu lama tidak segera diganti setelah pipis atau BAB (feces).
  • Infeksi mikro-organisme (terutama infeksi jamur dan bakteri)
  • Alergi bahan popok.
  • Gangguan pada kelenjar keringat di area yang tertutup popok.
C.Gejala Klinis
Gejalanya antara lain ruam kemerahan atau lecet pada kulit di daerah yang ditutupi popok. Selain itu, bayi biasanya terlihat rewel, terutama saat penggantian popok. Bayi juga mungkin menangis saat kulit di daerah yang ditutupi popok dicuci atau disentuh.
Terdapat bercak-bercak kemerahan pada daerah pantat karena iritasi popok.
D.Patofisiologi
Hampir semua bayi pernah mengalami ruam atau lecet karena pemakaian popok.Lokasi yang sering terkena adalah bagian pantat, sekitar kemaluan, maupun paha.Bahkan, jika bakteri yang terdapat dalam urine bayi Anda terurai menjadi amonia, ruam ini bisa bertambah parah. Tentu saja keadaan ini sangat tidak menyenangkan buat si kecil.

E.Penatalaksanaan
  1. Sering-seringlah mengganti popok. Jangan biarkan popok yang sudah basah karena menampung banyak urin berlama-lama dipakai bayi. Kontak yang lama antara urin atau tinja dengan kulit bayi dapat menimbulkan ruam popok.
  2. Saat membersihkan bayi, tepuk daerah yang biasa ditutupi popok (bokong, paha, selangkangan, dan daerah genital bayi) secara perlahan dengan handuk bersih. Usahakan menghindari menggosok-gosok dengan keras daerah tersebut.
  3. Sesekali biarkan bokong bayi terbuka (tidak memasang popok) selama beberapa saat. Tindakan ini mungkin berguna menjaga daerah popok tetap kering dan bersih.
  4. Hati-hati dalam memilih popok, karena beberapa jenis bahan popok dapat merangsang ruam popok. Jika hal itu terjadi, gantilah popok merk lain yang lebih cocok.
  5. Jika bayi anda memakai popok kain yang digunakan berulang kali, cucilah popok kain tersebut dengan deterjen yang formulanya tidak terlalu keras. Hindari memakai pelembut, karena pewangi dalam pelembut tersebut dapat mengiritasi kulit bayi. Pastikan untuk membilas popok dengan baik agar deterjen tidak tertinggal di dalam popok.
  6. Hindari memasang popok terlalu kuat. Usahakan ada ruang antara popok dengan kulit bayi.

2.2.Konsep Dasar Keperawatan
A.Pengkajian
Identitas pasien dan keluarga, pola sensori, pemeriksaan fisik (status kesehatan umum, pemeriksaan head to toe, pemeriksaan penunjang), pemeriksaan tanda-tanda fital dan riwayat penggunaan obat-obatan.
B.Diagnosa Keperawatan
v  Imobilitas b/d decubitus
v  Resiko infeksi b/d incontinensia
v  Aktual infeksi, sepsis b/d adanya infeksi (dekubitus)
C.Intervensi Keperawatan
DX 1
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kerusakan kulit / jaringan
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2×24 jam diharapkan nyeri dapat teratasi
Kriteria Hasil:
- Nyeri berkurang / terkontrol
- Ekspresi wajah rileks.
Intervensi:
1. Pastikan ibu mengganti popoknya secara rutin.
R/  supaya permukaan tidak dalam keadaan lembab/ basah.
2. Berikan tempat tidur ayunan secara indikasi
R/ peninggian linen dari luka membantu menurunkan nyeri
3. Membasuh pantat bayi dan mengeringkanya
R/ Untuk mencegah terjadinya iritasi pada kulit bayi
4. Melepas popok dan membiarkan kulitnya terkena angin
R/ Mempercepat penyembuhan ruam popok
DX2
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan permukaan kulit karena destruksi jaringan.
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2×24 jam diharapkan masalah dapat teratasi.
Kriteria Hasil:
- Menunjukan regenerasi jaringan
- Mencapai penyembuhan tepat waktu.
Intervensi:
1.Berikan perawatan ruam popok dengan tepat dan tindakan control infeksi.
R/ menyiapkan jaringan baru dan menurunkan infeksi.
2.Tinggikan area graft bila mungkin
R/ menurunkan pembengkakan / mengatasiresiko pemisahan graft
3.Pantau kondisi luka yang terjadi akibat ruam popok.
R/ memberikan informasi dasar tentang keb penanaman kulit
4.Cuci sisi dengan sabun ringan, cuci dan minyai dengan krim.
R/ kulit graft baru dan sisi donor yang sembuh memerlukan perawatan khusus
DX 3
Gangguan mobilitas fisik, kerusakan
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan kep selama 2×24 jam diharapkan masalah dapat teratasi.
Kriteria Hasil:
- Menunjukan keinginan berpartisipasi dalam aktifitas.
- Mempertahankan posisi fungsi dibuktikan oleh tidak adanya kontraktus.
- Menunjukan teknik / perilaku yang memampukan melakukan aktivitas.
Intervensi:
1.Pertahankan posisi tubuh tepat dan dukungan
R/ meningkatkan fungsional pada ekstremitas.
2.Lakukan rehabilitasi pada penerima.
R/ akan lebih mudah membuat partisipasi
3.Berikan obat sebelum aktivitas/ latihan
R/ menurunkan kekuatan otot/ jaringan.
4.Bersihkan daerah luka dengan cepat.
R/ eksisi dinidiket untuk menurunkan jaringan parut serta resiko infeksi.
D.Implementasi
Dapat dilaksanakan penuh pada masing-masing diagnosa keperawatan. Meliputi: monitor tanda-tanda vital, monitor input-output, monitor kesadaran, monitor hipoglikemi, observasi tanda infeksi, lakukan teknik aseptik perawatan kulit, jelaskan tentang penyebab, komplikasi dan pengobatan atau terapi decubitus. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi obat-obatan.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Meskipun ruam popok menyebabkan sakit dan sangat mengganggu bayi Ibu, namun  biasanya tidak berbahaya. Ruam popok umumnya terjadi  pada bayi dengan kulit yang lebih sensitive.Jika ruam pada bayi Ibu disebabkan oleh popok yang basah atau infeksi jamur, maka hanya dengan melepas popok dan membiarkan kulitnya terkena angin sudah mampu menyembuhkan.Pastikan Ibu mengganti popoknya dengan rutin. Membasuh pantat bayi dan mengeringkannya sebelum memakaikan yang baru. Bisa juga menggunakan krim khusus untuk membantu melindungi iritasi pada kulit bayi akibat ruam popok.
3.2.Saran
·         Untuk mencapai asuhan keparawatan dalam merawat klien, pendekatan dalam proses keperawatan harus dilaksanakan secara sistematis.
·         Pelayanan keperawatan hendaknya dilaksanakan sesuai dengan prosedur  tetap dan tetap memperhatikan dan menjaga privacy klien.
·         Perawat hendaknya selalu menjalin hubungan kerjasama yang baik/ kolaborasi baik kepada teman sejawat, dokter atau para medis lainnya dalam hal pelaksanaan Asuhan Keperawatan maupun  dalam hal pengobatan kepada klien agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar