Selasa, 25 September 2012

Makalah Anatomi Sel Otot


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

     Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh dengan kontraksi sebagai tugas utama. Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung. Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari organ dalam organisme tersebut.

1.      Jenis-jenis Otot

       Sel otot merupakan sel dengan banyak nuklei yang terjadi karena proses fusi dari sel mioblas. Jenis-jenis otot yang ada dalam tubuh 

                      Jenis-jenis otot dari kiri ke kanan : (1). Otot lurik (2). Otot polos (3). Otot jantung

1)      Otot lurik

      Memiliki desain yang efektif untuk pergerakan yang spontan dan membutuhkan tenaga besar. Pergerakannya diatur sinyal dari sel syaraf motorik. Otot ini menempel pada kerangka dan digunakan untuk pergerakan.
a.         Ciri-ciri Otot Lurik

·      Bentuknya silindris, memanjang.
·      Tampak adanya garis-garis melintang yang tersusun seperti daerah gelap dan terang secara berselang-seling (lurik).
·      Mempunyai banyak inti sel.
·      Bekerja dibawah kesadaran, artinya menurut perintah otak, oleh karena itu otot lurik disebut sebagai otot sadar.
·      Terdapat pada otot paha, otot betis, otot dada.
2)      Otot polos
     Otot yang ditemukan dalam intestinum dan pembuluh darah bekerja dengan pengaturan dari sistem saraf tak sadar, yaitu saraf otonom. Otot polos dibangun oleh sel-sel otot yang terbentuk gelondong dengan kedua ujung meruncing,serta mempunyai satu inti, seperti yang terlihat pada gambar.

a.       Ciri-ciri otot polos

·           Bentuknya gelondong, kedua ujungnya meruncing dan dibagian tengahnya menggelembung.
·           Mempunyai satu inti sel.
·           Tidak memiliki garis-garis melintang (polos).
·           Bekerja diluar kesadaran, artinya tidak dibawah petah otak, oleh karena itu otot polos disebut sebagai otot tak sadar.
·           Terletak pada otot usus, otot saluran peredaran darah otot saluran kemih, dll.

3)      Otot jantung

      Otot yang ditemukan dalam jantung ini bekerja secara terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal saraf pusat.
a.       Ciri-ciri Otot Jantung

·      Otot jantung ini hanya terdapat pada jantung. Strukturnya sama seperti otot lurik, gelap terang secara berselang-seling dan terdapat percabangan sel.
·      Kerja otot jantung tidak bisa dikendalikan oleh kemauan kita, tetapi bekerja sesuai dengan gerak jantung. Jadi, otot jantung menurut bentuknya seperti otot lurik dan dari proses kerjanya seperti otot polos, oleh karena itu disebut juga otot spesial.

2.      Bagian-bagian otot
Ø  Sarkolema

    Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot.

Ø  Sarkoplasma

    Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan miofilamen berada.

Ø   Miofibril

   Miofibril merupakan serat-serat pada otot.

Ø  Miofilamen

    Miofilamen adalah benang-benang atau filamen halus yang berasal dari miofibril. Miofibril terbagi atas 2 macam, yakni :
a.       Miofilamen homogen (terdapat pada otot polos).
b.      Miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot     rangka/otot lurik).
      Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin dan miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek) maka protein aktin yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang) maka miosin yang sedang bekerja.
Ø  Tendon
Ø  Serabut otot
Ø  Epimisium
Ø  Perimisium
Ø  Endomisiumfascicle
Ø  Serabut otot
Ø  Nukleusmiofibril
  

3.      Kerja Otot

     Otot bekerja karena memiliki kemampuan untuk mengkerut (kontraksi) dan mengembang kembali (relaksasi). Otot akan berkontraksi bila ada rangsang yang mengenai sel otot tersebut. Kerja otot dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.    Otot antagonis
          Otot yang bekerja secara berlawanan, yaitu:

a)      Gerakan otot ekstensor (meluruskan) pada otot bisep dan gerakan otot fleksor   (membengkokkan) pada otot trisep.
b)      Gerakan otot abduktor (menjauhi badan) dan otot adduktor (mendekati badan) pada gerakan tangan kesamping badan.
c)      Gerakan otot supinator (menengadahkan) dan otot pronator (menelungkup) pada gerakan tangan menelungkup dan menengadah.
d)     Gerakan otot depressor (menurunkan) dan otot elevator (menaikkan) pada gerakan mengangkat bahu ke atas 
2.    Otot sinergis
     Otot sinergis bekerja secara bersama-sama (mengerut dan berkontraksi). Contohnya otot leher pada waktu memutar kepala.

3.      Kelompok Otot
    Otot menyusun sekitar 40 % dari berat badan seseorang. Terdapat empat kelompok otot tubuh antara lain:
v  Otot kepala dan leher.
v  Otot badan.
v  Otot anggota pergerakan atas.
v  Otot anggota pergerakan bawah.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan otot?
2.      Menyebutkan bagian dari otot.
3.      Menyebutkan otot-otot yang membentuk anggota gerak bawah.
C.    Tujuan Pembelajaran
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan otot.
2.      Untuk mengetahui bagian-bagian dari otot.
3.      Untuk mengetahui otot-otot apa saja yang membentuk anggota gerak bawah.
D.    Kegunaan Pembuatan Makalah
    Agar dapat digunakan sebagai bahan bacaan oleh para mahasiswa untuk menambah pengetahuan mereka tentang otot.




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian
   Otot merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak ini adalah suatu sifat penting bagi organisme. Gerak sel terjadi karena sitoplasma merubah bentuk. Pada sel-sel, sitoplasma ini merupakan benang-benang halus yabg panjang disebut miofibril. Kalau sel otot mendapat rangsangan maka miofibril akan memendek, dengan kata lain sel otot akan memendekkan dirinya ke arah tertentu (berkontraksi).
B.     Bagian-bagian Otot
1.      Kepala otot (Muskulus kaput)
2.      Empal otot (Muskulus venter).
3.      Ekor otot (Muskulus kaudal).
C.    Fungsi Otot
     Otot dapat berkontraksi bila ada rangsangan yang berangkai. Bila rangsangan diberikan pada otot sewaktu berkontraksi, maka kontraksi otot akan bertambah besar. Keadaan ini disebut sumasi. Bila rangsangandiberikan terus menerus, maka kontraksi mendatar. Otot dikatakan berfungsi bila otot tersebut menjadi pendekdan diameternya membesar.
     Ditinjau dari fungsinya, maka otot-otot tersebut dibedakan atas beberapa macam, yaitu:
a.         Otot fleksor, untuk membengkokkan bagian tubuh.
b.         Otot ekstensor, untuk merentangkan atau meluruskan.
c.         Otot rotator, untuk memutar bagian tubuh.
d.        Otot aduktor, untuk mendekatkan anggota badan ke sumbu badan.
e.         Otot defresor, untuk menurunkan anggota badan.
f.          Otot dilatator, untuk melebarkan.
g.         Otot konstriktor, untuk menyempitkan anggota badan.
h.         Otot sinergis, otot ini bekerjanya bersama-sama untuk satu arah yang sama.
i.           Otot antagonis, otot ini bekerjanya berlawanan arah.
j.           Otot lepator, untuk menaikkan anggota badan.
k.         Otot supinasi, untuk memutar telapak tngan dan menerima atau menengadah.
l.           Otot pronasi, untuk memutar telapak tangan tertelungkup.

D.    Otot-otot Ekstremitas Inferior
1.      Otot-otot sekitar panggul
     Otot ini berasal dari tulang panggul dan kolumna vertebralis menuju ke pangkal paha.
a.       Sebelah depan bagian dalam dari panggul terdapat:
a)      Muskulus psoas mayor, terbentang dari prosesus transversi lumbalis menuju trokanter minor dan iliakus.
b)      Muskulus iliakus, berasal dari fosa iliaka menuju trokanter minor.
c)      Muskulus psoas minor, yang terletak di muka psoas mayor.
Ketiga otot ini disebut juga otot ilio psoas, fungsinya mengangkat dan memutar tungkai ke bagian luar.
b.      Sebelah belakang bagian luar
a)      Muskulus gluteus maksimus merupakan otot terbesar yang terdapat disebelah luar panggul membentuk bokong. Fungsinya, antagonis dari ilio psoas yaitu rotasi fleksi dan endorotasi femur.
b)      Muskulus gluteus medius dan minimus, terdapat di bagian belakang dari sendi panggul di bawah gluteus maximus. Fungsinya, abduksi dan endorotasi dari femur dan bagian medius eksorotasi femur.

2.      Otot-otot tungkai atas 
      Mempunyai selaput pembungkus yang sangat kuat dan disebut fasia lata. Secara garis besar dibagi atas 3 golongan, yaitu:
a.        Otot abduktor terdiri dari:
·         Muskulus abduktor maldanus sebelah dalam.
·         Muskulus abduktor brevis sebelah tengah.
·         Muskulus abduktor sebelah luar.
Ketiga otot ini menjadi satu yang mana disebut muskulus abduktor femoralis. Fungsinya, menyelenggarakan gerakan abduksi dari femur.

b.      Muskulus ekstensior (quadriseps femoris) otot berkepala 4. Terdiri dari:
·         Muskulus rektus femoris.
·         Muskulus vastus lateralis eksternal.
·         Muskulus vastus medialis internal.
·         Muskulus vastus intermedial.
c.       Otot fleksor femoris, yang terdapat dibagian belakang paha. Terdiri dari:
·         Biseps femoris, otot berkepala 2. Fungsinya membengkokkan paha dan meluruskan tungkai bawah.
·         Muskulus semi membranosus, otot seperti selaput. Fungsinya membengkokkan tungkai bawah.
·         Muskulus semi tendinosus, otot seperti urat. Fungsinya membengkokkan urat bawah serta memutarkan ke dalam.
·         Muskulus sartorius, otot panjahit. Bentuknya panjang seperti pita, terdapat dibagian paha. Fungsinya: eksorotasi femur, memutar kaluar pada waktu lutut mengetul, serta membantu gerakan fleksi femur dan membengkokkan keluar.


3.      Otot tungkai bawah
1.      Muskulus tibialis anterior, fungsinya mengangkat pinggir kaki  sebelah tengah dan membengkokkan kaki.
2.      Muskulus ekstensor talangus longus, fungsinya meluruskan jari telunjuk ke tengah jari, jari manis dan kelingking kaki.
3.      Otot ekstensor jempol, fungsinya dapat  meluruska ibu jari kaki. Urat-urat tersebut dipaut oleh ikat melintang dan ikat silang sehingga otot itu bisa membengkokkan kaki ke atas. Otot-otot yang terdapat di belakang mata kaki luar dipaut oleh ikat silang dan ikat melintang berfungsi dapat mengangkat kaki sebelah luar.
4.      Urat akiles (tendo akiles), fungsinya meluruskan kaki disendi tumit dan membengkokkan tungki bawah lutut (muskulus popliteus). Terdapat pada:
ü  Berpangkal pada kondilus tulang kering.
ü  Melintang dan melekat di kondilus lateralis tulang paha.
  Fungsinya memutar tibia ke dalam (endorotasi). Otot ketul jari (muskulus fleksor falangus longus). Berpangkal pada tulang kering dan uratnya menuju telapak kaki dan melekat pada ruas jari kaki. Fungsinya membengkokkan jari dan menggerakkan kaki ke dalam.
5.      Otot ketul empu kaki panjang, berpangkal pada betis, uratnya melewati tulang jari dan melekat pada ruas empu jari. Fungsinya membengkokkan empu kaki.
6.      Muskulus tibialis posterior, berpangkal pada selaput antara tulang dan melekat pada pangkal tulang kaki. Fungsinya dapat membengkokkan kaki disendi tumit dan telapak kaki disebelah ke dalam.
7.       Otot kedang jari bersama, letaknya di punggung kaki, fungsinya dapat meluruskan jari kaki.


4.      Otot-otot lain, antara lain:
1.      Otot ketul
2.      Otot penengah empu kaki,di telapak kaki.
3.      Otot penepsis, terletak disebelah punggung kaki. Apenourosis plantaris, telapak kaki yang ditutupi oleh selaput.
Fasia plantaris, bagian khusus dari fasia yang terletak dibawah telapak kaki.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
   Otot merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak ini adalah suatu sifat penting bagi organisme. Gerak sel terjadi karena sitoplasma merubah bentuk. Pada sel-sel, sitoplasma ini merupakan benang-benang halus yabg panjang disebut miofibril. Kalau sel otot mendapat rangsangan maka miofibril akan memendek, dengan kata lain sel otot akan memendekkan dirinya ke arah tertentu (berkontraksi).
Bagian-bagian Otot
1.      Kepala otot (Muskulus kaput).
2.      Empal otot (Muskulus venter).
3.      Ekor otot (Muskulus kaudal).
Otot-otot Anggota Gerak Bawah
1.      Otot sekitar panggul
a.       Sebelah depan
·         M. Psoas mayor
·         M. Iliakus
·         M. Psoas minor
b.      Sebelah belakang
·         M. Gluteus maksimus
·         M. Gluteus medius minimus
2.      Otot paha
a.       Abduktor
·         M. Abduktor maldanus
·         M. Abduktor brevis
·         M. Abduktor longus
b.      Ekstensor (Quaddriseps)
·         M. Rektus femoris.
·         M. Vastus lateralis eksternal.
·         M. Vastus medialis internal.
·         M. Inter medialis.
c.       Fleksor
·         M. Biseps femoris.
·         M. Semi membranosus.
·         M. Semi tendonis.
·         M. Sartonis.
3.      Tungkai bawah
a.    M. Tibialis anterior.
b.    M. Ekstensor falangus longus.
c.    Kedang jempol
·      M. Popliteus (Tendo akiles).
d.   M. Fleksor falangus longus.
e.    M. Tibialis posterior
4.      Otot ketul empu jari bersama.
5.      Otot kedang jari bersama.
B.    Saran
Kami dari penulis menyarankan kepada para pembaca bahwa kami dari penulis menerima dengan lapang dada segala kritikan dan saran yang bersifat membangun demi sempurnanya makalah ini.
    Kami dari pemakalah juga menyarankan kepada para pembaca hendaknya tidak hanya mengambil satu reperensi dari makalah ini saja dikarenakan kami dari penulis menyadari bahwa makalah ini hanya mengambil reperensi dari beberapa sumber saja.




DAFTAR PUSTAKA

1.      Arthur J. Vander. 1986. Human Physiology, 4th ed. Mc Graw_Hill Internasional Editions.
2.      Razak Datu, abdul. Diktat Anatomi. Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Unhas. 2004.
3.      Kus Irianto. Drs., Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis. CV. Yrama Widya: Bandung, 2004.
4.      Syaifuddin. Anatomi dan Fisiologi Untuk Siswa Perawat, EGC. 1997.
5.      Snell, anatomi Klinik, EGC, 2005.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar