Selasa, 25 September 2012

PENGKAJIAN HEAD TO TOE


PENGKAJIAN HEAD TO TOE

No.
JENIS KEGIATAN
0
1
2
1.
Persiapan Alat
-    Stetoskop
-    Tensimeter
-    Termometer
-    Pen Light
-    Lampu kepala
-    Corong telinga
-    Speculum hidung
-    Spatel
-    Gaas/tissue
-    Kartu snellen
-    Refleks hammer
-    Timbangan
-    Dll



2.
Persiapan Pasien
-    Fisik
-    Psikologis



3.
Kepala
Atur posisi pasien
Inspeksi
-    Kesimetrisan muka, tengkorak
-    Warna dan distribusi rambut serta kulit kepala
Palpasi
-    Massa, pembengkakan
-    Nyeri tekan



4.
MATA
Persiapan
-    Ruangan terang atau gelap
-    Beritahu pasien untuk dapat bekerja sama
Inspeksi
Kelopak mata : perhatikan bentuk, adanya kelainan
Caranya :
-          Anjurkan pasien melihat ke depan, bandingkan mata kanan dan kiri
-          Anjurkan pasien menutup mata : amati bentuk dan keadaan kulit kelopak mata, bagian pinggir kelopak mata, misalnya adanya kemerahan
-          Perhatikan bila ada dropping atau ptosis kelopak mata
Konjungtiva
-        Anjurkan pasien melihat lurus ke depan
-        Tarik kelopak mata bagian bawah dengan menggunakan ibu jari
-        Amati : infeksi (konjungtivitis), pucat (anemia).
Sklera : Menilai warna : kekuningan (Ikterik)
Pupil : Menilai refleks pupil terhadap cahaya dengan menggunakan pen light
Gerakan Bola mata
Anjurkan klien melihat ke depan
Amati :
-        Apakah kedua mata tetap diam atau atau bergerak spontan (Mistagmus)
-        Apakah ada salah satu deviasi
-        Amati fungsi  6 otot mata dengan gerakan jari perawat ke 8 arah pada jarak 15-30 cm
Visus (ketajaman Pengelihatan)
-        Siapkan : kartu snellen atau gambar
-        Jarak pasien dengan kartu snellen 5-6 m
-        Lakukan pemeriksaan pada kedua mata secara bergantian



5.
TELINGA
Alat : Auroskop, lampu kepala
Inspeksi dan palpasi
Pinna : Bentuk, warna, lesi, massa
Tragus : Nyeri tekan
Lubang telinga ; cara : tarik aurikel ke atas dan ke belakang untuk orang dewasa, tarik aurikel ke bawah untuk anak-anak
Membran timpani ; Perhatikan : bentuk, warna (transparan, kilau), perforasi, cairan/darah
Fungsi pendengaran
Test berbisik
Cara :
-        Jarak pemeriksa dengan pasien 6 meter
-        Telinga yang diperiksa menghadap ke pemeriksa
-        Telinga yang tidak diperiksa ditutup
-        Sebutkan dua suku kata pada akhir ekspirasi
-        Bila tidak mendengar, pemeriksa maju satu langkah sampai penderita mendengar
Test garfu tala
-        Rinne
-        Weber
-        Swabach



6.
HIDUNG DAN SINUS-SINUS
Alat : speculum hidung, lampu kepala
Hidung bagian luar
Cara :
-          Pemeriksa dusuk menghadap pasien
-          Amati sisi depan, samping dan bagian atas
-          Warna dan pembengkakan
-          Kesimetrisan lubang hidung
-          Palpasi kulit dan tulang hidung, mobilisasi septum hidung
Sinus : Periksa adanya nyeri tekan pada sinus : maksilaris, frontalis, etmoidalis dan spenoidalis
Hidung bagian luar
-          Amati bentuk dan posisi septum
-          Rongga hidung, selaput lendir : warna, bengkak, sekret
Pengkajian patensi hidung
(dilakukan bila dicurigai ada sumbatan atau deformitas rongga hidung)
-          Tutup salah satu lubang hidung
-          Letakkan cermin di bawah hidung
-          Anjurkan menghembuskan udara melalui hidung
-          Amati kondensasi udara pada cermin normal seimbang kanan dan kiri



7.
MULUT DAN FARING
Alat : Spatel Lidah
Bagian luar : Perhatikan warna bibir, adanya ulkus, lesi, kelainan kongenital
Bagian dalam
Anjurkan membuka mulut
Perhatikan
-        Keadaan gigi
-        Kebersihan  mulut
-        Selaput lendir mulut : warna, bengkak, tumor, peradangan dan ulkus
-        Anjurkan menjulurkan lidah, perhatikan kesimetrisan, warna dan ulkus
-        Faring : kesimetrisan ovula, pembesaran/peradangan tonsil dengan cara tekan lidah dengan menggunakan spatel, anjurkan pasien berkata “ah“:



8.
LEHER
Inspeksi
Tiroid
-    Anjurkan pasien menelan
-    Normal : gerakan kelenjar tiroid tidak nampak, kecuali orang kurus
Leher : Amati bentuk, warna kulit, pembengkakan, dan massa
Vena jugularis : Amati adanya distensi
Palpasi
Kelenjar limfe : adanya pembesaran (adenopati limfe)
Kelenjar tiroid : Pembesaran (gondok)
Cara :
-    Pemeriksa berdiri di belakang pasien
-    Palpasi dengan jari kedua dan ketiga dengan menganjurkan pasien menelan
-    Determinasikan : bentuk, ukuran dan konsistensi
Mobilisasi leher
-    Antefleksi : normal 45 0
-    Dorsofleksi : normal 60 0
-    Rotasi kanan/kiri : normal 70 0
-    Lateral fleksi : normal 40 0
Lakukan secara aktif dan pasif



9.
DADA DAN PARU-PARU
“Buat garis bayangan“
Inspeksi
Bentuk dada
-    Normal
-    Pigion chest
-    Barrel chest
-    Funnel chest
Ekspansi dada ; cara : anjurkan penderita inspirasi dan ekspirasi dan perhatikan pengembangan dadanya
Sifat pernapasan : perut dan dada
Frekuensi pernapasan
-    Normal
-    Takipnea
-    Bradipnea
Ritme pernapasan
-    Eupnea
-    Kusmaul
-    Hiperventilasi
-    Biot’s
-    Cheyne stoke
Retraksi intercostal
Orthopnea
Suara batuk
Palpasi
Nyeri tekan dada
Kesimetrisan ekspansi dada dengan cara :
-    Letakkan telapak tangan pemeriksa dibagian dada/punggung/sisi dada penderita
-    Anjurkan klien menarik napas
-    Perhatikan ekspansi dadanya
Taktil fremitus dengan cara :
-    Letakkan telapak tangan pemeriksa dibagian dada/punggung/sisi dada penderita
-    Anjurkan klien menarik napas
-    Rasakan getaran pada dada dengan membandingkan bagian bawah, kiri dan kanan
Perkusi : Identifikasi bunyi perkusi paru dan Lokasi paru-paru
Auskultasi
Suara/bunyi napas
-    Vesikuler
-    Bronchovesikuler
-    Bronchial
Suara tambahan
-    Ronchi (ronchi kering)
-    Rales (ronchi basah)
-    Wheezing



10.
JANTUNG
Inspeksi
-    Bentuk dada
-    Denyut jantung apeks (PMI)
Palpasi : denyut apeks
Perkusi :
-    Identifikasi byunyi perkusi jantung
-    Lokasi jantung
Auskultasi :
-    Dengarkan  BJ I (S1) dengan meletakkan stetoskop pada area mitral dan trikuspidalis
-    Dengarkan  BJ II (S2) dengan meletakkan stetoskop pada area aorta dan pulmonalis



11.
PAYUDARA DAN KETIAK                                                                    
Inspeksi
-          Putting dan areola mammae
-          Perhatikan : bentuk, kesimetrisan, warna kulit, vaskularitas
Palpasi :
-    Nyeri tekan (cara SAPARI)
-    Kelenjar limfe aksila : benjolan pada ketiak dan nyeri tekan



13.
ABDOMEN
Inspeksi : kesimetrisan dan warna kulit sekitar
Palpasi :
Palpasi hepar :
-    Berdiri di samping kanan dan penderita
-    Tangan kiri pada dinding toraks posterior penderita pada iga 11-12
-    Tekan ke atas (dinding dada terangkat)
-    Tangan kanan pada batas bawah tulang iga membentuk sudut 45 0
-    Penderita ekhalasi : tekan 4-5 cm rasakan batas hepar (sulit teraba pada obesitas)
Palpasi lien
-    Anjurkan pasien miring ke sisi kanan (agar dekat dengan dinding perut)
-    Lakukan palpasi sama dengan palpasi hepar
Palpasi ginjal
-    Tangan kiri di bawah panggul
-    Elevasikan ke arah posterior
-    Tangan kanan di dinding perut anterior garis midklavicula pada tepi batas bawah kosta
-    Rasakan ginjal teraba/tidak
Palpasi kandung kemih
-    Kandung kemih untuk mengetahui adanya distensi urin
Perkusi
-    Mulai kuadran kanan atas se arah jarum jam
-    Identifikasi suara perkusi hepar dan batas organ
-    Perkusi lien
Auskultasi
-    Isi perut (suara peristaltik)/ bising usus
-    Gerakan vaskuler



14.
LENGAN DAN TUNGKAI
Otot
-    Periksa adanya pitting edema
-    Ukuran otot : bandingkan satu sisi dengan sisi lain (atropi, hipertrofi)
-    Uji kekuatan otot dengan cara melawan tahanan
0 : Tidak bisa bergerak
1 : Sedikit gerakan
2 : Mengankat tapi tapi tidak mampu menahan gravitasi
3 : Mampu menhan gravitasi
4 : Mampu menahan sedikit dotongan
5 : Mampu menahan dorongan kuat/kekuatan penuh
Tulang dan persendian : Identifikasi adanya nyeri tekan, krepitasi, ROM (range of motion : tentang gerak sendi)
Perhatikan adanya clubbing of the finger
periksa cafillary refill time
Periksa refleks fisiologis dengan menggunakan refleks hammer : biseps, triseps, knee, achiles
Periksa refleks patologis : chaddock, oppenheim, hoffman, babinsky




Keterangan
0 : Tidak dilakukan sama sekali
1 : Dilakukan tapi kurang sempurna
2 : Dilakukan dengan sempurna

NILAI :


PENILAI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar